Mengunjungi dokter obgyn saat masa program hamil ataupun mengandung adalah hal yang normal bagi seorang perempuan dewasa. Namun, hal ini masih dianggap tidak penting buat seorang remaja perempuan. Padahal, remaja perempuan ke dokter obgyn itu suatu hal yang harus dilakukan, lho. Apalagi jika jika anak perempuan sudah menjadi peserta asuransi kesehatan terbaik dan murah yang bisa digunakan untuk berkonsultasi ke dokter obgyn, konsultasi rutin ke dokter obgyn menjadi lebih mudah dan murah untuk dilakukan.
Mulailah dari usia 13–15 tahun
American College of Obstetricians and Gynecologists (ACOG) merekomendasikan anak atau remaja perempuan untuk mulai mengunjungi dokter kandungan (obgyn) ketika mereka berusia 13–15 tahun. Menurut institusi pendidikan tersebut, hal ini hanya untuk mengecek pemeriksaan kesehatan alat reproduksi serta perkembangan tubuh si remaja perempuan.
Walau begitu, kunjungan ke dokter obygn secara rutin juga bisa membantu orang tua dan anak untuk mendeteksi apabila ada ketidakwajaran pada alat reproduksi ataupun perkembangan tubuh si anak.
Pemeriksaan yang akan diterima
Melina Dendrinos, M.D., seorang ginekolog anak dan remaja di Von Voigtlander Women’s Hospital dan Brighton Center for Specialty Care, dalam situs Michigan Medicine University of Michigan, menerangkan bahwa pada pertemuan awal itu, seorang obgyn biasanya hanya akan memeriksa fisik si remaja perempuan secara umum. Pemeriksaan ini meliputi pengukuran tinggi badan, berat badan, dan tekanan darah.
Di samping itu, dokter obgyn juga mungkin akan melakukan pemeriksaan genital eksternal singkat (mengecek area luar vagina). Akan tetapi, sebagian besar waktu konsultasi remaja perempuan ke dokter obgyn, biasanya, hanya akan berupa pemeriksaan fisik dan obrolan seputar alat reproduksi dan kesehatan perempuan.
Wajib kembali ke dokter obgyn jika ada yang tidak normal
Pada kunjungan pertama, dokter obgyn biasanya akan menginformasikan seputar pubertas, kesehatan area vagina, penyakit menular seksual, alat kontrasepsi, olahraga untuk kesehatan alat reproduksi, siklus menstruasi, sampai bisa juga seputar kesehatan mental.
Nah, semua informasi tersebut akan mencakup apa-apa saja yang “normal” dialami oleh seorang remaja perempuan. Jadi ketika ada hal yang tidak normal—misalnya belum mulai menstruasi hingga usia 15 tahun—orang tua tentu perlu membawa kembali si anak ke dokter obgyn. Tanpa bermaksud menakuti, tindakan ini perlu dilakukan untuk mengetahui kondisi sesungguhnya si remaja perempuan.
Dua poin di atas sekiranya sudah dapat menjawab pertanyaan apakah perlu remaja perempuan ke dokter ke dokter obgyn. Alhasil, Bunda selaku orang tua perlu mengajak anak remaja Bunda ke dokter obgyn ketika usianya menginjak 13 tahun, ya.
Selain dua poin di atas, anak perempuan juga melakukan tes Pap smear secara rutin ke dokter obgyn untuk mengecek potensi kanker serviks.
Semoga informasi dalam artikel ini berguna untuk Bunda dan anak remaja Bunda, ya!