Jika membicarakan tentang furnitur kayu seperti Rak TV minimalis atau furnitur lainnya, hal mengenai pernis ataupun plitur kayu pasti terseret. Memang, hampir semua furnitur atau perabotan kayu biasanya dilapisi dengan pernis kayu atau plitur. Tujuan dari pengaplikasian ini tidak lain adalah untuk memberikan kesan mengkilap yang cantik pada furnitur atau perabotan kayu.

Namun, tidak jarang orang yang masih keliru akan perbedaan keduanya. Padahal, kedua pelapis kayu ini memiliki ciri khas masing-masing dan perbedaan antara satu dengan yang lainnya. Maka dari itu, artikel ini akan membahas beberapa perbedaan akan pernis kayu dan juga plitur. Simak lebih lanjut, ya. (source: dekoruma)

  1. Bahan baku yang berbeda

Kedua bahan pelapis kayu ini memiliki bahan baku yang berbeda. Untuk pernis kayu, bahan utama yang digunakan adalah resin, drying oil dan juga pelarut. Pelarut yang biasa digunakan berjenis solvent based yang merupakan kombinasi thinner dan water based yang menggunakan air sebagai pelarutnya. Untuk plitur, yang merupakan cat transparan ini menggunakan bahan utama oker. Oker ini merupakan ranah lunak yang sudah mengalami proses oksidasi sehingga memiliki variasi warna dari cokelat, kuning muda, sampai kuning keemasan. Berbeda dengan pernis kayu, plitur ini tidak menggunakan pelarut.

  1. Cara penggunaan

Karena bahan bakunya yang berbeda, cara menggunakan kedua pelapis kayu ini juga tentunya berbeda. Untuk pernis kayu, kamu dapat langsung mengaplikasikannya pada permukaan furnitur kaya yang hendak ingin dilapisi dan permukaan tersebut akan langsung mengilap. Sedangkan plitur, kamu diharuskan menggunakan pelarut yang biasanya ada thinner ataupun spiritus. Hal ini dilakukan agar bahan menjadi lebih encer sehingga mudah untuk diaplikasikan pada permukaan furnitur.

  1. Hasil yang berbeda

Tidak hanya hasil yang mengilap saja, penggunaan plitur maupun pernis kayu juga tentunya memberikan kesan yang berbeda. Untuk pernis kayu, hasil akan terlihat hanya lebih mengilap dan detail pada kayu menjadi tampak lebih jelas dan juga alami. Sedangkan untuk plitur, permukaan kayu akan berubah warnanya sesuai dengan warna oker yang menjadi bahan utama plitur. Meskipun tidak terlihat alami, penggunaan plitur ini dapat menjadi solusi untuk bahan kayu yang warnanya tidak merata.

Nah, demikianlah beberapa perbedaan yang didapatkan dari menggunakan kedua jenis pelapis kayu. Dengan mengetahui perbedaannya, kamu dapat menjadi lebih mudah dalam memilih jenis pelapis kayu apa yang perlu kamu gunakan untuk furnitur di hunianmu. Semoga bermanfaat!