Salah satu gejala kehamilan adalah munculnya rasa mual dan muntah yang biasanya terjadi di pagi hari, atau morning sickness. Meskipun ada juga beberapa ibu hamil yang mengalaminya pada waktu lain, seperti saat malam hari. Beberapa ibu hamil bahkan sampai harus mendapat perawatan intensif dari dokter kandungan Jakarta karena mengalami masalah ini dengan kondisi yang cukup parah.

Biasanya ketika mulai memasuki trimester kedua, masalah mual muntah yang dialami berangsur menghilang. Namun ternyata, ada juga beberapa ibu hamil yang masih mengeluhkan masalah ini. Sebenarnya, normal atau tidak ya jika masih mual dan muntah saat kehamilan memasuki trimester kedua?

Pertama, Bunda harus memperhatikan apakah mual dan muntah yang dialami termasuk ringan ataukah berat. Jika rasa mual hingga muntah ini hanya sesekali saja dirasakan dan tidak terlalu parah, maka hal ini bukan sesuatu yang perlu dikhawatirkan. Meskipun untuk membuat Bunda merasa lebih tenang, mengonsultasikan masalah ini pada dokter akan lebih baik.

Namun, jika mual muntah yang dialami cukup berat maka hampir bisa dipastikan terdapat komplikasi pada kandungan. Biasanya kondisi hyperemesis gravidarum atau mual dan muntah berlebihan pada wanita hamil perlu mendapatkan perawatan lebih serius karena berpotensi menyebabkan terjadinya:

  • Preeklampsia
  • Janin kekurangan nutrisi
  • 3 kali lebih tinggi mengalami lepasnya plasenta dari dinding rahim
  • Dehidrasi

Jika Bunda mengalami masalah ini dan sedang dalam perawatan dokter, maka pastikan untuk mengikuti semua arahan yang diberikan oleh dokter. Selain itu, untuk membantu Bunda mengatasi masalah mual dan muntah serta membantu memenuhi kebutuhan nutrisi tubuh, Bunda bisa melakukan beberapa cara berikut ini:

  • Mengonsumsi sayur dan buah segar atau bisa dijadikan jus untuk memudahkan konsumsinya
  • Sediakan camilan sehat untuk menjaga agar perut tidak kosong, karena hal ini berpotensi meningkatkan munculnya rasa mual
  • Penuhi kebutuhan cairan tubuh dengan cukup mengonsumsi air putih atau cairan pengganti seperti jus buah
  • Perbanyak konsumsi protein dan karbohidrat kompleks

Terkadang untuk mengobati permasalahan ini digunakan juga terapi seperti hipnosis maupun akupuntur. Namun jangan pernah melakukannya tanpa seizin dokter kandungan Bunda. Pastikan jenis pengobatan apapun yang Bunda lakukan sesuai dengan izin dan arahan dokter kandungan yang menangani kehamilan Bunda agar keamanan kandungan tetap terjaga.