Seiring berkembangnya teknologi, kini banyak sekali beredar tes-tes asesmen yang bisa diikuti oleh calon karyawan, salah satunya Smart Asia’s Online Assessment Platform. Jika mempersoalkan tentang perlukah perusahaan melakukan pre-employment test, maka jawabannya bisa dikembalikan pada kebutuhan dan kemampuan tiap perusahaan.
Namun, perlu diketahui bahwa selain berguna untuk karyawan, tes asesmen (atau pre-employment test) sangat membantu perusahaan dalam merekrut sekaligus menilai potensi calon karyawannya. Melalui tes ini pulalah perusahaan bisa mendapatkan karyawan terbaik yang sesuai dengan kriteria dan kebutuhan yang diperlukan oleh perusahaan.
Nah, bicara mengenai tes asesmen, terdapat beberapa jenis tes asesmen yang wajib diketahui. Apa saja? Yuk, cari tahu jawabannya di bawah ini, here we go:
- Psikometri. Tes ini digunakan untuk mengukur potensi kognitif seorang karyawan. Di mana, potensi koginitif yang dinilai adalah penalaran mengenai angka, abstraksi, hingga verbal.
- Exercise atau simulasi. Layaknya pelatihan di dalam dunia penerbangan, berbagai prilaku yang ditunjukkan oleh calon karyawan bisa dicatat dan diobservasi. Selanjutnya, prilaku ini masuk dalam kategori kompetensi dasar.
- Self preference atau inventory. Asesmen satu ini menunjukkan bagaimana cara karyawan menghadapi lingkungan kerja, situasi sosial, cara kerja, motivasi kerja, hingga sikap karyawan saat bekerja. Biasanya, karyawan akan diberikan sejumlah pertanyaan dan jawabnya akan dijadikan sebagai pendukung hasil tes lainnya.
- Role playing. Hampir mirip dengan exercise atau simulasi, tes ini lebih dikhususkan untuk merefleksikan peran dalam kondisi tertentu. Misalnya, melakukan penjualan langsung kepada klien, negosiasi harga, dan lain sebagainya.
- Analisa kasus. Pada tes ini biasanya calon karyawan diberikan sebuah kasus. Hasilnya, akan dinilai dari bagaimana cara karyawan tersebut menyelesaikan masalah ataupun mencari sudut pandang yang berbeda namun tetap mengarah kepada solusi.
- Kraepelin. Pernah mendengar istilah satu ini? Nah, kraepelin sendiri merupakan tes asesmen yang berhubungan dengan angka. Biasanya, calon karyawan akan diberikan tes berisikan angka-angka dan nantinya karyawan disuruh untuk mengurangi maupun menambahkan angka tersebut. Nah, dari tes ini, akan ketahuan bagaimana ketelitian, kejelian, ketahanan, dan kecepatan karyawan dalam bekerja.
- Papikostik. Calon karyawan nantinya diberikan pertanyaan dalam selembar kertas dan jawaban yang diberikan harus sesuai dengan apa yang dirasakan maupun dipikirkan saat itu.
Selain beberapa tes-tes yang sudah dituliskan di atas, masih ada tes asesmen lainnya, seperti:
- Edward’s Personal Preference Scale (EEPS) (penilaian terhadap kemampuan karyawan dalam bersosialisasi, menyelesaikan masalah, dan menguji jiwa kepemimpinan seseorang).
- DISC (mengetahui kepribadian karyawan, bagaimana berkomunikasi, dan tingkat stres ketika menghadapi tekanan).
- Sack’s Sentence Completion Test (SSCT) (mengetahui isi pikiran dari calon karyawan akan keadaan di sekitarnya seperti keluarga, rekan kerja, atasan, dan lainnya).
- Army Alpha Intelligent (menguji ketanggapan calon karyawan ketika menerima perintah).
- Grafologi (mempelajari bagaimana sifat karyawan dari tanda tangannya).
- Wawancara (memberikan pertanyaan-pertanyaan kepada calon karyawan dan jawabannya bisa dijadikan sebagai gambaran lebih detail mengenai sikap, tindakan, dan rasa bosan yang dihadapi karyawan).
- Presentasi (keahlian dalam menyampaikan presentasi yang baik agar lebih menarik dan meyakinkan pendengarnya.
Semoga artikel di atas bermanfaat, ya!