Bisnis dan industri asuransi jiwa mendapat kabar menggembirakan pada tahun 2014 lalu, di mana khusus untuk produk asuransi jiwa mampu mendapatkan penghasilan yang mampu mencapai 167,7 triliun rupiah. Keuntungan yang diperoleh dari bisnis asuransi tahun 2014 meningkat sebesar 33,3% dari tahun 2013 sebelumnya yang hanya sebesar Rp 125,82 triliun. Total pendapatan selama tahun 2014 ini didapat premi asuransi jiwa, hasil investasi, klaim reasuransi dan beberapa pendapatan lainnya.

Penyumbang tertinggi dari hasil pendapatan industri asuransi jiwa adalah dari pos pendapatan atas premi asuransi sebesar 6,7% atau Rp 121,62 triliun. Bahkan pendapatan premi di tahun 2014 lalu dinggap merupakan pendapatan tertinggi selama industri asuransi ini berjalan. Bahkan ternyata membuat pendapatan premi lanjutan juga ikut meningkat, di mana raihan pendapatan atas premi lanjutan ini memberikan angka sebesar 22,2 persen atau senilai Rp 51,59 triliun. Raihan pendapatan dari produk asuransi jiwa ini didorong dari tingginya tingkat kesadaran masyarakat yang kini makin sadar akan manfaat dari keikutsertaannya menjadi peserta asuransi jiwa.

Industri Asuransi Jiwa Raup Keuntungan 167,7 Triliun Tahun 2014

Industri asuransi jiwa raup keuntungan 167,7 triliun tahun 2014 juga tidak lepas dari peningkatan tingkat bisnis investasi di Indonesia. Kondisi ini juga membuat seseorang yang telah menjadi peserta produk asuransi jiwa bisa juga mengajukan kredit kendaraan dengan mudah dan cepat disapprove. Total keuntungan ini tentu berpengaruh juga untuk industri asuransi di Indonesia yang mampu memberikan peningkatan hasil dari investasi dengan persentase 458,2% dan meningkat menjadi lebih dari Rp 40,84 triliun pada akhir-akhir tahun 2014 lalu. Namun perkembangan asuransi yang fluktuatif membuat penurunan pendapatan yang terjadi di tahun 2014 kemarin khususnya pendapatan dari total premi bisnis sekitar 70,04 triliun turun sekitar 48,7% dari tahun 2013.

Menurut Ketua Umum, AAJI, Hendrisman Rahim bahwa penurunan yang terjadi ini karena produk asuransi perjalanan tidak berjalan bahkan justru tidak menguntungkan. Bahkan Ketua Umum, AAJI, Hendrisman Rahim menuturkan bahwa ada 3 perusahaan asuransi yang memprioritaskan menawarkan produk asuransi travel dan pada akhirnya akan di stop karena tidak menghasilkan keuntungan pada pertengahan tahun 2015 ini. Dengan kondisi ini, Ketua Umum, AAJI, Hendrisman Rahim memberikan isyarat bahwa jika dibiarkan akan menyebabkan total premi akan turun dan bisa memberikan dampak terhadap laporan di 2015 nanti. -apuy-