Kamus Besar Bahasa Indonesia mengartikan veganisme (veganism) atau diet vegan sebagai filosofi atau gaya hidup yang tidak mengonsumsi daging, ikan, produk susu, atau telur. Namun pada kenyataannya, mereka yang memegang teguh prinsip hidup ini juga sebisa mungkin menghindari penggunaan atau pemanfaatan produk-produk yang diproduksi dengan cara eksploitasi dan kekejaman terhadap hewan.\
Jika disimpulkan, gaya hidup vegan itu soal bentuk penghargaan manusia kepada hewan sebagai sesama makhluk hidup. Lalu, kira-kira apa, ya, alasan yang membuat seseorang memilih untuk menerapkan gaya hidup ini? Yuk, cari tahu jawabannya!
Etika
Sebagian pelaku diet vegan meyakini bahwa hewan adalah makhluk hidup yang memiliki hak untuk hidup dan terbebas. Untuk itu, mereka memandang bahwa setiap hewan itu tidak ingin merasakan sakit dan penderitaan sebagaimana manusia pada umumnya.
Jadinya, kelompok orang ini sangat menentang tindakan pembunuhan hewan dengan tujuan memakan dagingnya ataupun mengenakan bulu maupun kulitnya sebagai aksesori. Lebih jauh dari itu, para vegan yang etis ini juga menentang praktik peternakan yang menyengsarakan hewan.
Kesehatan
Sebagian pelaku veganism lainnya memilih untuk menerapkan gaya hidup ini lantaran alasan kesehatan. Pasalnya, konsumsi daging merah–seperti daging sapi–itu memiliki risiko terjangkit kanker, penyakit jantung, juga diabetes tipe 2 di kemudian hari.
Sebaliknya, mengonsumsi panganan tinggi nabati–atau vegan–sering dikaitkan dengan penurunan risiko berkembangnya potensi atau wafatnya seseorang akibat ketiga penyakit di atas. Selain itu, diet vegan juga disebut-sebut dapat meningkatkan tingkat pencernaan dan mengurangi risiko penyakit Alzheimer.
Lingkungan
Alasan terakhir yang membuat seseorang menerapkan gaya hidup vegan adalah dampak lingkungan akibat industri peternakan. Menurut data terakhir yang dihimpun oleh kontributor Healthline, peternakan sangat berkontribusi terhadap emisi gas rumah kaca yang menyebabkan perubahan iklim.
Kelompok orang ini menganggap bahwa mengonsumsi daging itu sama saja dengan mempercepat perubahan iklim. Keyakinan ini sesuai dengan data yang dilaporkan di Inggris, bahwa pemakan daging dianggap bertanggung jawab atas 2–2,5 kali lebih banyak emisi gas rumah kaca daripada pemakan vegan.
Nah, itulah dia penjelasan mengenai diet vegan serta alasan-alasan yang membuat pelakunya menerapkan gaya hidup tersebut. Apakah kamu juga tertarik untuk menjalankan filosofi hidup ini?