Membangun sebuah bangunan bersejarah pastinya menjadi mimpi setiap arsitek dan juga para developer properti, termasuk properti Indonesia. Pasalnya, sekali saja kita berkontribusi dalam pembangunan, itu artinya nama kita sudah tertoreh di dalam daftar panjang manusia yang ikut serta dalam membangun sebuah sejarah. Akan tetapi, tentunya tidak sembarang orang bisa membangun gedung bersejarah. Sejarah tidak semudah itu bisa dibangun.

Replika Waddesdon ManorNamun demikian, bukan berarti hal tersebut mustahil. Kita bisa juga kok berkontribusi untuk menciptakan sejarah. Contohnya saja seperti tim Biscuiteers London, yang mencetak sejarah dengan membuat replika sebuah bangunan bersejarah di Inggris. Penasaran?

Selama akhir November hingga 2 Januari 2017, setiap pengunjung yang datang ke Waddesdon Manor akan disambut dengan sebuah replika bangunan tersebut yang terbuat dari roti jahe dan lapisan gula. Replika tersebut benar-benar dibuat semirip mungkin dengan aslinya, bahkan setiap ruangannya pun dibentuk secara detail. Menariknya, seluruh replika ini dibuat dengan bahan-bahan yang bisa dimakan dan tidak menggunakan kayu sama sekali.

Waddesdon Manor sendiri merupakan bangunan bersejarah berbentuk country house di Waddesdon, Buckinghamshire, Inggris. Letaknya di Aylesbury Vale, sekitar 6.6 mil di sebelah barat Aylesbury. Bangunan ini pertama kali dibangun untuk Baron Ferdinand de Rothschild pada tahun 1870 untuk menjadi tempat memajang seluruh koleksinya di dunia fashion.

Bentuk bangunannya yang klasik dan mengikuti gaya Neo-Renaissance membuat Waddensdon Manor sering dijadikan sebagai lokasi syuting film dan serial televisi. Salah satunya adalah The Queen dan juga Downtown Abbey di season kedua.

Untuk membuat replika tersebut, tim Biscuiteers London harus bekerja keras demi mengukir detail-detail mengagumkan dari bangunan Waddensdon Manor. Setidaknya, 240 telur, 30kg mentega dan gula, serta 216kg lapisan gula untuk icing telah dihabiskan untuk pembuatan replika. Dengan total panjang lebih dari dua meter dan pembuatan selama lebih dari 5.000 jam, replika ini pada akhirnya bisa dinikmati oleh masyarakat luas.

Akan tetapi, bagi kalian yang tertarik untuk mengunjunginya, jangan sampai tergoda untuk memakan roti jahe ini, ya! Sebab ada penjaga yang bersiaga di sekitar replika untuk menindak oknum nakal yang berani menyentuh atau bahkan menggigit roti jahe. Hihi.