Untuk mencetak individu yang berkualitas, kompeten, dan berdaya saing tinggi demi mencapai Generasi Emas 2045, kejujuran merupakan prinsip serta pondasi yang harus dipupuk sejak kecil. Atas alasan inilah Pusat Eduksi Antikorupsi atau ACLC KPK merilis berbagai media pembelajaran tentang kejujuran yang asyik untuk membersamai si kecil, mulai dari video, permainan, hingga buku bergambar. Salah satu buku cerita bergambar yang bisa Anda jadikan sebagai bahan belajar adalah Serial Kumbi. Kumbi sendiri merupakan sahabat anak jujur yang tinggal di negeri Kumbinesia.

Serial Kumbi yang bisa Anda baca dan mengangkat tentang kejujuran dalam keseharian salah satunya berjudul Suatu Hari di Museum Seni. Sesuai judulnya, cerita ini berkisah tentang petualangan Kumbi bersama teman-temannya di museum seni! Plot yang diangkat pun sebenarnya cukup sederhana, yakni tentang kancil yang mencuri mentimun. 

Cerita bermula ketika Kumbi berkunjung ke Museum Seni, di mana Kumbi dan teman-temannya akan mengikuti kelas melukis. Model yang dijadikan sebagai objek lukisan pada hari itu adalah sayuran. Hanya saja, ketika Kumbi hendak melukis, kumpulan mentimun dalam sayur tiba-tiba hilang! Ternyata, kancil sudah mencuri mentimun itu lalu kabur untuk melarikan diri.

Kumbi dan teman-temannya pun langsung berlari untuk mengejar kancil. Ajaibnya, kancil dapat masuk ke dalam lukisan yang ada di dalam museum seni. Kumbi dan teman-teman berusaha mengikuti jejak kancil, yang meskipun awalnya merasa kesulitan, namun tiba-tiba mampu mengejar kancil. Kancil pun berhasil tertangkap di dalam lukisan, kemudian mengaku bahwa dirinya mengambil mentimun sebagai bahan bakar untuk pesawatnya.

Ternyata, kancil memiliki kemampuan untuk berpindah ke dimensi lain dengan bantuan tali pinggang yang dikenakannya. Kancil pun mengajak Kumbi dan teman-teman untuk keluar dari lukisan. Nah, setelah mendengar kisah dari kancil, Kumbi pun menyarankan kancil untuk meminta mentimun setelah acara melukis selesai. Kancil pun jujur pada instruktur pelukis dan meminta maaf karena telah mencuri mentimun. Mengingat kancil telah menjadi anak yang jujur, instruktur pelukis pun memberikan mentimun pada kancil setelah kelas selesai.

Dalam cerita pendek ini, nilai kejujuran sangat kental dirasakan secara tersirat maupun tersurat. Mulai dari kancil yang mencuri dan berperilaku tidak jujur, hingga Kumbi yang berusaha mengingatkan kancil untuk tetap menjaga integritasnya dan meminta maaf akan kesalahannya. Kejujuran benar-benar dihargai dan dijunjung tinggi nilainya dalam Serial Kumbi, sehingga anak akan tergugah untuk melakukan hal yang sama setelah membaca cerita pendek ini.

Penulis juga berhasil menyajikan kisah yang sangat enak dibaca melalui Serial Kumbi: Suatu Hari di Museum Seni. Cerita klasik dari kancil yang mencuri mentimun pun digubah sedemikian rupa sehingga tetap terasa fresh dan sangat relatable dengan kehidupan masa kini. Belum lagi dengan goresan visual dari buku bergambar ini yang terasa magis ketika para karakter bepindah dari satu lukisan ke lukisan lain. Tentunya, akan sangat cocok sekali ya untuk dibaca bersama dengan si kecil!

Serial Kumbi: Suatu Hari di Museum Seni bisa dibaca secara gratis di link berikut: https://aclc.kpk.go.id/materi-pembelajaran/pendidikan/buku/serial-kumbi-suatu-hari-di-museum-seni. Atau, jika kamu tertarik untuk meneliti lebih jauh mengenai perilaku korupsi dalam kehidupan sehari-hari dan bagaimana menerapkan prinsip anti korupsi dalam keseharian, kamu juga bisa mengeceknya di akun sosial media ACLC KPK seperti di instagram resminya di https://www.instagram.com/aclc.kpk/. Ada informasi mengenai kegiatan ACLC KPK yang bisa kamu eksplorasi. Semoga bermanfaat, ya!